Notification

×

Teras.media Sponsor

Indeks Berita

Ketum Pemuda Muslimin Singkawang Harap Pemuda & Pemilih Pemula Tidak Menjadi Aksesoris Hasrat Parpol

Sabtu, 23 September 2023 | 20:50 WIB Last Updated 2023-09-23T13:51:31Z

Ket: Pemuda dan mahasiswa di Singkawang gelar pertemuan dialog publik mengenai Politik 2024. (Ist)

TERAS.MEDIA, SINGKAWANG - Ketua Umum Pemuda Muslimin Indonesia (PMI) Kota Singkawang Ihsyan Surianto berharap pemuda dan pemilih pemula tidak hanya menjadi aksesoris hasrat bagi partai politik, Sabtu 23/9/2023.


Hal tersebut kata Ihsan, mengingat sebentar lagi kaum muda dan pemilih pemula akan dihadapkan dengan pesta demokrasi akbar pada 14 Februari 2023 melalui Pemilihan Umum (Pemilu) serentak.


"Semua lapisan masyarakat diharapkan berpartisipasi, tidak terkecuali generasi muda. Apalagi, Pada Pemilu Serentak 2024 diprediksi jumlah pemilih muda akan mengalami peningkatan," ujar Ihsyan.


Untuk itulah, Ihsyan Sutrisno mengimbau kepada pemuda untuk tidak anti pada politik, karena akan berpengaruh terhadap kondisi bangsa ini.


"Anak muda jangan antipati pada politik. Karena proses dan Hasil Pemilu turut berpengaruh pada maju atau mundurnya bangsa,” ungkap Ihsyan.


Ihsyan Surianto mengajak agar para Pemuda dan Pemilih pemula untuk aktif mengawal Pemilu. Peran yang dapat dimainkan salah satunya sebagai Pengawas Partisipatif.


Ihsyan menyebut bahwa para Pemuda dipandang sebagai golongan yang memiliki semangat dan idealisme yang tinggi.


“Pemuda punya semangat dan idealisme tinggi. Saya berharap adik-adik turut mewarnai Pemilu. Bawaslu memiliki program Sekolah Kader Pengawas Partisipatif, yang mana salah satu tujuannya adalah keaktifan Pemilih Pemula dalam mengawal Pemilu,” terang Ihsyan.


Ihsyan juga berharap sebagai pemilih pemula, kita harus menerapkan digital culture, mengedukasi para pemilih pemula agar melek akan politik dan tidak mudah termakan dengan berita hoaks di Pemilu 2024 nanti.


"Sebagai pemilih pemula, kita harus menerapkan digital culture, yakni kemampuan membaca dan membangun wawasan kebangsaan. Selain itu para pemilih pemula dan para mahasiswa agar melek akan politik bukan hanya dijadikan sebagai aksesoris hasrat partai politik dan calon legislatif tapi para pemilih pemula dan mahasiswa mampu memberikan terobosan terbaru sehingga dapat menjadikan pemilih yang cerdas, tidak termakan dengan hal-hal yang berkaitan dengan hoaks," ujarnya. (ENG)

×