Notification

×

Teras.media Sponsor

Indeks Berita

Pelangi yang Tak Pernah Hadir Setelah Hujan di Malam Hari

Sabtu, 01 Januari 2022 | 01:47 WIB Last Updated 2023-01-30T12:19:48Z
Foto: Ilustrasi pelangi di sore hari (IST)

Sabtu, 01/01/2022


TERAS.MEDIA - Mungkin akan dimulai semua ini dari awal pertama kali hadirnya pelangi setelah hujan di siang hari.


Ya, dikala itu ada sosok perempuan yang hadir bagaikan pelangi yang muncul menghiasi setelah mendung dan hujan yang turun di siang hari.


Memberi pesona yang indah dan melukis senyum diraut pipi yang sempat memudar oleh kusamnya debu yang menyelimuti.


Dikala itu, awalnya perempuan itu hadir dan datang secara tiba-tiba, dan tidak ada aba-aba untuk menetap di nestapa hati seorang lelaki yang pernah rapuh.


Berawal dari ketidaksengajaan, di bulan kemerdekaan bangsa ini (Indonesia) beberapa tahun yang lalu.


Berawal dari postingan seorang perempuan yang salah menuliskan tanggal kemerdekaan, dan ada seorang lelaki hadir hanya sekadar merespon untuk basa-basi, karena kala itu mereka hanya sebatas teman biasa yang jarang untuk bertegur sapa.


Dikala itu mereka seakan saling merespon, seperti ada gerangan yang hingga menyentuh ke kalbu seorang lelaki itu.


Berawal dari komenan berlanjut kepada pesan singkat dan hingga membawa perasaan berpadu dalam setiap pesan yang mereka lontarkan.


Seakan satu frekuensi, secara tiba-tiba seorang lelaki itu memberanikan diri mencoba mengungkapkan perasaannya.


Seakan benar ada pelangi setelah hujan, berselang hanya beberapa jam dari komenan itu, seorang perempuan itu membalas ungkapan hati dari seorang lelaki tersebut.


Lelaki tersebut pun merasa mimpi, dan ternyata hal tersebut benar adanya, pelangi memang hadir setelah hujan di siang hari.


Diawal Agustus itu benih-benih cinta mulai tumbuh dan berkembang antara mereka.


Perasaan saling cinta dan memiliki pun seakan tak pernah sirna dari dua sejoli yang sedang di mabuk asmara.


Namun, beberapa hari setalah dua insan tersebut saling suka, secara tiba-tiba seorang wanita yang sudah dianggap pelangi oleh lelaki tersebut berbicara jujur bahwa sebenarnya dirinya memiliki lelaki lain, namun sudah lama tidak ada komunikasi.


Kala itu juga, sosok lelaki yang sudah mulai merasakan indahnya arti memiliki sempat rapuh. Namun sosok pelangi tersebut yakin dan memantapkan dirinya memilih lelaki yang meresponnya di bulan Agustus tersebut.


Setelah itu, keduanya pun saling kenal lebih jauh dan saling berkenalan dengan masing-masing keluarga dari kedua belah keluarga.


Perasaan cinta pun seakan selalu ada dan tak pernah rapuh. Hingga hampir setiap harinya lelaki dan wanita tersebut selalu menyempatkan diri untuk selalu bertemu.


Seakan sudah satu frekuensi. Lelaki dan wanita tersebut memutuskan untuk selalu bersama, bahkan soal hoby dan aktivitas kesibukan hampir selalu kompak.


Jauh kedepan, setahun berlalu, pasangan sejoli tersebut masih sama, menanamkan dan menjaga benih-benih cinta yang pernah disemainya bersama. Menjaga pelangi yang hadir di siang hari.


Lika-liku perjalanan cinta pun sudah mereka jalani. Dan pelangi tersebut juga pernah memudar, namun dengan kekuatan pancaran sinar hati, cahaya pelangi tersebut masih tetap terang.


Sosok perempuan tersebut merubah segalanya dari hidup dan pandangan seorang lelaki tersebut.


Hingga keduanya pernah berjanji dan berniat untuk selalu bersama, menggapai puncak yang sama mengikat janji suci.


Hari-hari mereka pun begitu indah, perjalanan cintanya pun penuh warna seperti pelangi yang banyak warna.


Namun memasuki tahun kedua, semua terasa berubah, dan pelangi tersebut perlahan mulai meredup dan memudar.


Namun lelaki tersebut masih tetap berusaha menjaga terangnya pelangi tersebut untuk tetap bersinar dan memancarkan pesona kebahagiaan.


Namun memang benar, cahaya pelangi tersebut benar-benar hilang, seakan hujan di malam hari, yang tak pernah menghadirkan pelangi.


Pelangi tersebut benar-benar hilang dari pandangan dan kehidupan sosok lelaki tersebut.


Ketika itu rasa rapuh, suram, gelap, semua menyatu menjadi satu. Yang membuat lelaki tersebut hilang arah dan tak menentu.


Sebetulnya lelaki tersebut sudah berusaha tetap menjaga dan mempertahankan pelangi tersebut, namun mendung dan hujan yang hadir tak pernah menghadirkan lukisan pelangi itu lagi.


Dikala itu, sosok lelaki yang selalu memuji dan mencintai dengan ketulusan pun hancur sehancur-hancurnya.


Dirinya hanya bisa mengingat dan mengenang masa-masa indah saat bersama sosok yang dikatakannya bidadari dari pelangi.


Sebenarnya lelaki tersebut sudah berusaha melupakan, namun kenangan dan ingatannya yang tak bisa membuatnya hilang ingatan.


Dirinya masih tetap saja memperhatikan dan mengingat dari kejauhan.


Sehingga lelaki tersebut pun berusaha membuka lembaran baru, namun tetap saja tidak bisa. Kenangan dan cahaya pelangi pada bulan Agustus tersebut masih terngiang dalam benaknya.


Tidak mau berlarut dalam keheningan, dan berusaha menunjukkan ketegarannya. Lelaki tersebut berusaha mencari kesibukan, dan mencoba lari dari tempatnya pelangi.


Lelaki tersebut berusaha lari dan pergi jauh dari tempat yang selalu mengingatkannya dengan indahnya lukisan pelangi dikala bulan Agustus tersebut.


Sampai seketika, dua tahun tak ada kabar dan tak pernah kembalinya pelangi tersebut. Lelaki itu pun mengembara dan mencoba menemukan dambaannya.


Hingga kini lelaki itu masih pergi jauh dari pandangan pelangi, dan mencari kebahagiaannya sendiri.


Lelaki itu masih terus berdoa, agar pelangi yang pernah hadir di kehidupannya bisa selalu terang dan bahagia walaupun tak berada di pandangan dan genggaman lelaki tersebut.

×