Foto: Ratusan Pekerja PT Kalimantan Kelapa Jaya (KKJ) lakukan Unjuk Rasa di Kantor Bupati Mempawah, Senin 20/09/2021.
TERAS.MEDIA, MEMPAWAH - Ratusan Karyawan PT Kalimantan Kelapa Jaya (KKJ) yang beralamat di Jalan Raya Nusapati, Desa Nusapati, Kecamatan Sungai Pinyuh, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Mempawah, Senin 20/09/2021 pagi.
Terlihat para pengunjuk rasa membawa benner ataupun baliho yang bertuliskan tuntutan dan kekesalan pekerja dengan pihak PT KKJ.
Sesuai pengamatan terasmedia.online di lapangan, terlihat jajaran Polisi dari Polres Mempawah dan jajaran TNI Kodim 1201/Mpw ikut berjaga-jaga dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan pekerja PT KKJ tersebut.
Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Unjuk Rasa, Jailani, mengatakan, tujuan dilakukannya aksi tersebut untuk meminta keadilan dan hak dari pihak perusahaan.
"Kita lakukan aksi di depan kantor Bupati agar diberikan jalan keluar oleh pemerintah daerah, terhadap nasib ratusan pekerja PT KKJ yang tidak mendapatkan jam kerja normal seperti biasanya," jelasnya kepada awak media saat diwawancarai.
Dikatakan Jailani, para pekerja sudah mulai letih dan merasa tidak diberikan hak-haknya sebagai pekerja.
"Karena kurang lebih sudah dua tahun ini pemberlakuan jam kerja sudah tidak normal atau tidak menentu, gara-gara inilah awalnya karyawan atau pekerja mulai merasa tidak tenang dan risih," tegasnya.
Foto: Ratusan Pekerja PT Kalimantan Kelapa Jaya (KKJ) lakukan Unjuk Rasa di Kantor Bupati Mempawah, Senin 20/09/2021.
Selanjutnya kata Jailani, kebijakan yang diambil oleh perusahaan juga dinilai merugikan para pekerja.
"Sekarang ini sudah ada namanya kelapa putih (kelapa yang sudah bersih dari cangkang), sehingga pekerja yang ada di perusahaan kehilangan tempat untuk bekerja dan jam kerja kami tidak normal seperti biasanya," terangnya.
Namun kata Jailani, semakin dilihat dalam kurun waktu 2-3 bulan terakhir ini pihak perusahaan malah gencar membangun gudang-gudang baru.
"Itu juga yang kami sesalkan, adanya gudang-gudang baru, dan malah kami tidak dipekerjakan sesuai ketetapan yang ada. Jadi pekerja di Pabrik utama ini sudah banyak yang kehilangan jam kerjanya, karena kelapa yang datang sudah kelapa putih. Pekerja yang biasa bekerja sebanyak pengupas kulit ari, sortir, tempurung dan sebagainya kehilangan pekerjaannya, karena kelapa yang datang sudah kelapa putih," tegasnya.
Lebih lanjut kata Jailani, pihaknya juga meminta kejelasan kepada pihak perusahaan dan berharap pihak perusahaan dapat membayarkan uang tunggu kepada para pekerja.
"Kita juga berharap saat ini perusahaan memberikan uang tunggu selama kita tidak dipekerjakan, karena itu juga sudah masuk dalam ketentuan yang ada," tegasnya.
Sejauh ini kata Jailani pekerja hanya meminta dikembalikan jam kerja seperti biasanya.
"Kami hanya meminta dikembalikan saja jam kerja kami seperti biasanya. Karena saat ini kalau dihitung jam kerja kami dalam seminggu jika dikalkulasikan hanya dua hari jam kerja. Tuntutan kami yang paling utama itu, meminta dikembalikan jam kerja," tegasnya. (Mad)